Sunday, November 26, 2017

Skripsi Hubungan Motivasi Penderita Diabetes Mellitus Dengan Perilaku

HUBUNGAN MOTIVASI PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN PERILAKU (MENGONTROL) KADAR GULA DARAH DI PUSKESMAS FORTUNER KAB. TIANG LISTRIK TAHUN 2012 adalah judul skripsi keperawatan yang akan admin ulas sedikit dalam artikel ini. namun bagi para pengunjung blog ini tak perlu khawatir karena pada bagian ahir telah admin sediakan link download file berupa Ms.Word. Ok langsung saja simak ulasan berikut ini

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang berlangsung kroniK progesif, dengan manifestasi gangguan metabolik glukosa dan lipid, disertai komplikasi kronik sampai dengan kerusakan organ tubuh. Diabetes melitus tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikurangi atau dikontrol kadar gula darahnya. Ancaman diabetes mellitus kini semakin meluas, berdasarkan data dari Federasi Diabetes Dunia (IDF) tahun 2011, pada tahun 2030 mendatang sebanyak 552 juta orang akan terkena diabetes mellitus. Terjadi peningkatan sekitar 200 juta orang dari jumlah penderita tahun 2011, yang mencapai 346 juta orang. Sementara data tahun 2010 lalu, jumlah pengidap diabetes mellitus mencapai 285 juta orang(3). Indonesia menempati urutan ke 4 dalam jumlah penderita diabetes mellitus setelah India, Cina, dan Amerika Serikat. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesda) tahun 2008, menunjukan prevalensi pengidap diabetes mellitus sekitar 5,7 persen dan pradiabetes mellitus 11,4 persen, dengan angka prevalensi tersebut dapat diperkirakan penderita diabetes mellitus saat ini mencapai sekitar 13,56 juta orang dan penderita pradiabetes mellitus sekitar 27,13 juta. Pradiabetes mellitus yaitu mereka yang hasil pengujian kadar gula darahnya relatif lebih tinggi dari angka normal, namun belum masuk angka kategori pengidap diabetes mellitus. Survey Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2010, menyebutkan jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia naik dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta tahun 2010, dan diantara mereka baru sekitar 30% yang berobat teratur.

Di Puskesmas FORTUNER jumlah penderita diabetes mellitus yang sudah terdiagnosis dan tercatat pada tahun 2009 sebanyak 116 kasus, tahun 2010 sebanyak 132 kasus, dan pada tahun 2011 sebanyak 142 kasus atau meningkat 7,6 % dari tahun 2010, dari angka tersebut hanya 36 orang (25,3%) yang tercatat berkunjung ke Puskesmas secara teratur untuk cek kadar gula darah. Banyaknya penderita diabetes mellitus di Indonesia disinyalir sebagai akibat dari faktor lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan berlebihan, berlemak, kurang aktivitas fisik atau olahraga dan stress berperan besar sebagai pemicu diabetes mellitus. Tapi diabetes mellitus juga bisa muncul karena faktor keturunan. Faktor keturunan memang tidak dapat dicegah, namun gaya hidup dapat diubah. Peningkatan angka pasien diabetes mellitus berdampak signifikan bagi kesehatan secara keseluruhan, sebab penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang bersifat progresif. Diabetes mellitus dapat menimbulkan berbagai komplikasi kronis pada berbagai organ vital seperti stroke, gagal ginjal, jantung, kebutaan dan bahkan harus menjalani amputasi jika anggota badan menderita luka yang tidak bisa mengering. Apalagi jika penderita diabetes mellitus tidak mampu mengontrol kadar gula dalam darahnya.


Pengontrolan kadar gula darah secara teratur harus dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi kronis, dan dengan pengontrolan yang teratur penderita diabetes mellitus dapat hidup secara normal. Pengontrolan diabetes mellitus yang baik dapat mengurangi komplikasi 20 sampai 30 %(7). Ada empat cara pengelolaan diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula darah yang dikenal dengan empat serangkai pengelolaan diabetes mellitus, yaitu edukasi, perencanaan makanan, latihan jasmani dan intervensi medis. Bila penderita diabetes mellitus taat dan disiplin serta mau berperilaku sehari-hari dengan baik dan mengikuti empat serangkai dalam pengelolaan diabetes mellitus, maka kualitas kesehatan penderita diabetes mellitus juga akan baik. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Perilaku penderita diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula darahnya dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, motivasi, kepercayaan dan sikap positif, tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan dan terdapat dorongan yang dilandasi kebutuhan yang dirasakan. Untuk baik dari terwujudnya penderita sebuah perilaku pengontrolan kadar gula darah yang diabetes mellitus dibutuhkan sebuah motivasi.


Motivasi adalah suatu konstruk yang dimulai dari adanya need atau kebutuhan pada diri individu dalam bentuk energi aktif yang menyebabkan timbulnya dorongan dengan intensitas tertentu yang berfungsi mengaktifkan, memberi arah, dan membuat persisten (berulang-ulang) dari suatu perilaku untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi penyebab timbulnya dorongan itu sendiri. Motivasi penderita diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula darah terdiri dari dua jenis, yaitu motivasi intrinsik yang datangnya dari dalam diri individu itu sendiri, seperti kedisiplinan dalam diet, kepatuhan dan keteraturan dalam latihan fisik, teratur dalam berobat atau terapi medis dan keinginan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakitnya dan motivasi ekstrinsik yang datangnya dari luar diri sendiri seperti dukungan keluarga, teman dekat, tokoh masyarakat, dukungan ekonomi dan dukungan petugas kesehatan. 
Penulis melakukan studi pendahuluan pada tanggal 12-14 Juni 2012 di Puskesmas FORTUNER Kabupaten TIANG LISTRIK, hasil wawancara terhadap 10 orang penderita diabetes mellitus, 7 orang diantara mereka mangaku enggan datang ke Puskesmas untuk kontrol (cek) gula darah, hal tersebut disebabkan belum adanya keluhan terkait dengan gejala penyakit diabetes mellitus, mahalnya biaya pemeriksaan gula darah, lokasi yang jauh dan infrastruktur jalan yang rusak, malas pergi berobat karena sibuk dengan pekerjaan rutin dan tanpa gejala pasien merasa sembuh. Berdasarkan uraian di atas, angka penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas FORTUNER cenderung meningkat tiap tahunnya, dan angka kunjungan penderita diabetes mellitus ke Puskesmas untuk kontrol (cek) kadar gula darah secara teratur sangat rendah (25,3%), maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan motivasi penderita diabetes mellitus dengan perilaku (mongontrol) kadar gula darah di Puskesmas FORTUNER Kabupaten TIANG LISTRIK.


1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Apakah ada hubungan antara motivasi penderita diabetes mellitus dengan perilaku (mengontrol) kadar gula darah di Puskesmas FORTUNER Kabupaten TIANG LISTRIK tahun 2012 ?


1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan motivasi penderita diabetes mellitus dengan perilaku (mengontrol) kadar gula darah di Puskesmas FORTUNER, Kabupaten TIANG LISTRIK tahun 2012.



Itulah sedikit cuplikan dari contoh skripsi kali ini. Jika barang kali mungkin di antara para pembaca tertarik untuk mengetahui lebih lanjut dari cuplikan contoh skripsi ini,admin sudah menyediakan file format Ms.Word di sini

Sekian dari admin semoga artikel ini bisa membantu para pengunjung.

0 komentar

Post a Comment